Jilbab Syar’i itu
yang seperti apa? Jilbab syar’i artinya jilbab yang sesuai dengan perintah
Allah dan Rosulullah (sesuai dengan ajaran islam), yaitu menutup seluruh badan
kecuali muka dan telapak tangan, tidak tipis, tidak ketat dan tidak menyerupai
pakaian laki-laki serta wanita kafir.
Nah dari yang
pernah saya baca jilbab sendiri mempunyai dua pengertian:
1.
Jilbab ialah kerudung yang dapat menutup
kepala, dada dan punggung yang biasa dipakai oleh kaum wanita.
2.
Jilbab ialah semacam baju kurung yang dapat
menutup seluruh tubuh, yang biasa dipakai kaum wanita.
Jika kedua pengertian tersebut
digabungkan, maka yang dimaksud dengan jilbab ialah pakaian wanita yang terdiri
dari kerudung dan baju kurung yang dapat menutup seluruh auratnya. Atau dengan
pengertian lain, jilbab adalah pakaian perempuan muslimah yang menutupi aurat;
yaitu seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan, yang terdiri dari
kerudung dan sejenis baju kurung. Oleh karena itu perlu diluruskan pandangan
kita selama ini di Indonesia, yang cenderung mempersempit makna jilbab menjadi
hanya sekedar penutup kepala saja (http://www.fatwatarjih.com, 2012)
Sebenarnya saya
kurang setuju dengan istilah “jilbab syar’i dan jilbab tidak syar’i (modis)” karena
sudah jelas dari pengertian jilbab di atas bagaimana syarat-syarat yang
disebut jilbab, namun semakin kesini semakin bergeser makna dari jilbab itu sendiri
yang diartikan hanya sekedar sebagai penutup kepala saja. Kalau tidak memenuhi
aturan/syarat-syarat yang dinamakan jilbab menurut saya berarti itu kurang
tepat disebut jilbab tapi hanya sekedar penutup kepala saja.
Sudahkah kita
memakai jilbab? Yang sudah berjilbab (syar’i) Alhamdulillah mari kita sama-sama
semakin memperbaiki akhlak kita, yang masih memakai kerudung modis lilit sana
lilit sini ayuk berusaha untuk lebih disederhanakan lagi agar lebih syar’I dan
yang belum memakai jilbab sama sekali ayuk perbaiki penampilan kita agar sesuai
dengan yang Allah perintahkan di Al-Quran surah A-Ahzab ayat 59 yang artinya:
“Wahai
Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak- anak perempuanmu dan istri - istri
orang mukmin, "Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh
mereka." Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali,
sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. “
Tidak ada kata terlambat untuk memulai berjilbab kecuali nyawa sudah sampai di tenggorokan. Tidak ada aturan akhlak kita harus baik dulu ataupun harus pintar agama dulu sebelum memutuskan berjilbab. Tidak diharuskan juga masa lalu kita harus baik, bagaimanapun masa lalu kita, kita berhak untuk berubah menjadi lebih baik lagi. Justru jilbab adalah awal bagi kita muslimah untuk semakin memperbaiki diri, insya Allah dengan jilbab otomatis akan membatasi perilaku kita, so kita bisa membedakan mana perbuatan yang perlu dilakukan dan tidak perlu dilakukan sehingga kita bisa termotivasi untuk semakin dan semakin menjadi lebih baik lagi aamiin.
Gak ada istilah
jilbabi hati dulu baru raga, gak ada tu di Alquran ataupun hadist yang
memerintahkan muslimah untuk menjilbabi hati. Ayuk cantik berjilbab tanpa tapi
dan nanti. We care so we share.. semoga bermanfaat ya.