Kamis, 20 Januari 2011

Penanganan Pasca Panen Pada Tanaman Strawberry

Strawberry merupakan buah yang mempunyai nilai ekonomi tinggi. Daya tarik buah ini terletak pada warnanya yang merah mencolok dengan bentuk yang mungil, menarik, dan rasanya yang manis segar. Negara penghasil utama strawberry di dunia adalah Amerika Serikat dengan produksi sekitar 224.000 ton per tahun (Gunawan, 1995).
Klasifikasi botani tanaman strawberry adalah sebagai berikut:
Divisi               : Spermatophyta
Sub divisi        : Angiospermae
Kelas               : Dicotyledonae
Keluarga          : Rosaceae
Genus              : Fragaria
Spesies            : Fragaria sp.


Tanaman strawberry membutuhkan lingkungan tumbuh bersuhu dingin (sejuk) dan lembap. Meskipun demikian, tanaman strawberry mempunyai kemampuan berdaptasi yang cukup luas, yakni dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik pada daerah-daerah yang mempunyai kondisi iklim sebagai berikut:
a.       Suhu udara optimum antara 17oC – 20oC dan suhu udara minimum antara 4oC – 5oC.
b.      Kelembaban udara (Rh) 80% - 90%
c.       Penyinaran matahari 8 – 10 jam per hari.
d.      Curah hujan berkisar antara 600 mm – 700 mm per tahun. 
Untuk daerah beriklim tropis seperti Indonesia, keadaan suhu udara dan curah hujan antar daerah bervariasi. Perbedaan suhu udara dipengaruhi oleh tingginya suatu tempat dari permukaan laut (Della Red, 1981). Buah strawberry tidak mempunyai ketahanan yang tinggi, dia mudah membusuk apabila tidak dimasukkan dalam lemari pendingin. Selain tidak tahan lama, buah strawberry mengalami kerusakan pada penanganan pascapanen selama proses pengangkutan dan penyimpanannya. 
Ø  Ciri dan umur panen:
1.      Buah sudah agak kenyal dan agak empuk
2.      Kulit buah didominasi warna merah, hijau kemerahan hingga kuning kemerahan.
3.      Buah berumur 2 minggu sejak pembungaan atau 10 hari setelah awal pembentukan buah.
Ø  Hal-hal yang seharusnya di lakukan dalam penanganan  pasca panen untuk dapat meningkatkan nilai jual adalah :
1.      Pengumpulan
Pengumpulan adalah suatu proses pasca panen, yaitu dengan menempatkan buah hasil panen pada suatu tempat. Sehingga dapat memudahkan melaksanakan tahapan pasca panen selanjutnya. Sebaiknya buah disimpan dalam suatu wadah dengan hati-hati agar tidak memar. Simpan di tempat teduh atau dibawa langsung ke tempat penampungan hasil dan hamparkan buah di atas lantai beralas terpal atau plastik. Kemudian buah dcuci.
2.      Penyortiran dan Penggolongan
Penyortiran adalah tahapan pasca panen dengan memisahkan buah yang rusak dari buah yang baik. Sehingga dalam proses penentuan mutu dan harga jual akan lebih mudah dan akan lebih menguntungkan para petani buah. 
3.      Pengemasan dan Penyimpanan.
Pengemasan adalah suatu teknik pasca panen yang harus dilakukan, dengan tujuan untuk dapat melindungi buah pada saat penyimpanan dan transportasi, selain itu pengemasan juga dapat menjadi alat pemasaran yang baik untuk menambah daya tarik konsumen.  Sedangkan penyimpanan adalah proses agar dapat mempertahankan mutu buah saat sampai ditangan konsumen. Pengemasan strawberry sebaiknya dilakukan dalam kotak stryrofoam atau dalam wadah plastik transparan, digunakan stryrofoam dikarenakan buah strawberry adalah salah satu buah yang tergolong kedalam buah klimaterik.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar